Thursday, November 25, 2004

The Reason


I'm not a perfect person
There are many things
I wish I didn't do
But I continue learning

I never meant to do those things to you
And so I have to say before I go
That I just want you to know
I've found a reason
For me to change who I used to be
A reason to start over new
And the reason is you

I'm sorry that I hurt you
It's something I must live with everyday
And all the pain I put you through
I wish that I could take it all away
And be the one who catches all your tears
That's why I need you to hear
I'm not a perfect person

I never meant to do those things to you
And so I have to say before I go
That I just want you to know
I've found a reason
For me to change who I used to be
A reason to start over new
And the reason is you

I've found a reason
To show a side of me you didn't know
A reason for all that I do
And the reason is you


-Hoobastank-

*Thank's to "N" who gave me this song. I was forgave you even before you apologized. We are not a perfect persons..!*


Wednesday, November 24, 2004

Realistic



Setiap orang pasti pernah ngerasain bagaimana susahnya mengambil suatu keputusan besar dalam hidupnya masing-masing. Baik keputusan dalam hal studi, pekerjaan, perasaan, pilihan hati, jalan hidup atau pun hal lainnya. Banyak hal yang kemudian menjadi bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan itu. Faktor perasaan, keinginan, finansial, lingkungan, idealisme dan lain-lainnya. Kalau sudah begitu baru kita menyadari betapa kompleksnya hidup ini.
Memang benar ini adalah hidup kita sendiri, dan kita harus bertanggung jawab penuh atas kehidupan yang telah kita pilih untuk kita jalani. Tetapi tidak bisa dipungkiri kalau ternyata banyak hal yang berpengaruh dalam kehidupan pribadi kita. Kita tidak bisa sepenuhnya mengatakan atau mengambil suatu keputusan berdasarkan keinginan hati kita semata-mata,pasti ada beberapa alasan atau faktor pendukung yang ikut mengambil peran dalam proses kita dalam mengambil suatu keputusan baik disadari maupun tidak disadari.
Tentu hal itu merupakan hal yang sangat lumrah terjadi mengingat manusia adalah mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari lingkungan-lingkungan di sekitarnya. Seperti yang telah dikemukakan oleh ahli sociology Talcott Parson bahwa "..manusia hidup dalam penjara institusi-institusi..” Institusi disini bukan hanya lembaga formal dalam arti harifiah tapi juga merujuk pada institusi-institusi informal yang ada dalam kehidupan sehari-hari seperti misalnya keluarga, lingkungan, sekolah, teman-teman, agama dan sebagainya.
Kalau sudah begitu mungkin kita akan mempertanyakan kembali makna kebebasan kita sebagai individu-individu sosial. Kebebasan merupakan hal yang sangat relatif, mengandung banyak aspek dan definisi. Kembali tergantung dari sudut mana kita melihatnya dan definisi seperti apa yang kita pergunakan.
Mengambil keputusan menjadi jauh lebih mudah apabila kita dihadapkan dengan kenyataan-kenyataan yang berada di zona aman kita, sebaliknya kita akan selalu diliputi ketakutan dan keragu-raguan disaat kita harus mengambil keputusan atas kondisi yang sebenarnya berada di luar zona aman kita (zona aman disini bisa diartikan sesuatu yang berjalan seiring dengan keinginan hati kita) yang kita sama sekali tidak tahu apa yang akan menanti kita disana.
Ketakutan akan konsekuensi yang harus kita hadapi sehubungan dengan keputusan yang kita ambil, ketidakyakinan diri akan kemampuan diri menjalani keputusan itu, kesangsian bahwa kita telah mengambil keputusan yang terbaik, keenganan untuk meninggalkan apa yang menjadi obsesi kita, keragu-raguan untuk melangkah menuju lembaran baru hidup kita.
Begitu banyak ketakutan dan keragu-raguan yang akan selalu membayangi kita di saat kita harus mengambil suatu keputusan besar dalam hidup kita. Disaat itu yang perlu kita lakukan adalah membuka mata dan melihat kenyataan-kenyataan yang ada. Kadang kita sering kali membutakan diri terhadap kenyataan yang terjadi dalam hidup kita. Kita hanya memusatkan perhatian terhadap apa yang menjadi keinginan kita tanpa peduli lagi akan kenyataan yang sebenarnya.
Kita menjadi orang yang hanya mampu menerima kenyataan bila kenyataan itu sesuai dengan apa yang kita inginkan. Kita sering kali mengabaikan kenyataan yang sebenarnya hanya karena kenyataan itu tidak sejalan dengan keinginan hati. Akibatnya kita menjadi orang yang membodohi diri sendiri, mengiming-imingi diri akan sesuatu yang tidak nyata, menyangkal kebenaran yang diberikan oleh kenyataan itu sendiri.
Seringkali orang menjudge dirinya sebagai orang yang realistis, namun pada kenyataannya orang itu bahkan tidak mampu mengenali atau bahkan tidak mau menerima realita-realita yang terjadi dalam hidupnya. Memang berbicara jauh lebih mudah daripada mempraktekannya. Hal yang terdengar sangat sederhana "REALISTIS" ternyata memerlukan keberanian dan kebesaran jiwa untuk mempraktekannya. Sudahkah anda menjadi orang yang realistis…? Saya sendiri menyadari dan mengakui bahwa saya termasuk dalam kelompok orang-orang yang tidak memiliki keberanian untuk membuka hati dan pikiran untuk menerima kenyataan-kenyataan yang terjadi dalam hidup saya dan memilih untuk berlari dari padanya. Saya termasuk ke dalam kelompok orang yang sering kali membentur-benturkan kepalanya ke tembok (udah tau tembok itu keras, ga mungkin bisa dilawan pakai kepala walaupun keras sekalipun kepalanya..ckckckck..). Tetapi akhirnya saya pun menyadari dan memutuskan untuk berhenti berlari sambil memulai proses pembelajaran diri menjadi orang yang mau membuka mata dan mampu menerima kenyataan, sepahit apapun itu, sehitam apapun itu.


*Courage is not the absence of fear but rather the judgement that something else is more important than fear, to look the reality itself..*

Satu saat



Satu saat yang kan datang
Cepat ataupun lambat
Tak tahu kapankah itu
Pasti kan datang menghampiri

Satu saat yang kan datang
Sekarang ataupun nanti
Walau tak terhitung hari
Kan tiba mendatangi

Satu saat yang ku harap berganti
Segeralah datang menghampiri diri
Tak ada artinya lagi
Semua yang sekarang ku jalani

Sudah tak terhitung hari
Berapa banyak pengorbanan diri
Demi kebaikan di suatu hari
Tapi akankah itu ku lalui..?


*Di saat diri dihadapkan dengan kenyataan..di saat diri kembali membuka mata dari mimpi yang indah..ku ingin tetap tertidur agar indah itu tetap menjadi kenyataan..namun satu saat yang kini tiba menghampiri..memaksa diri untuk berpikir dan berpikir..membawa diri kembali ke alam nyata..dengan berat hati pun mengakui..bahwa tak selamanya mimpi harus menjadi kenyataan..*

Tuesday, November 23, 2004

Life




At the lowest point in your life
You will be able to see all realities
That everything has always changing
There’s nothing will stay at the same point
Because the wheel of life is always revolve
The clock is always move forward
Again everybody has changing
Everybody has aging
Which lead you from one level to another level of life
Now you’re on the top
Maybe tomorrow you’re going down
At the time, you should be grow up
See your life with an opened eyes
When you’re crushed
You should be able to be more wise
Because that is life

Which will be have no meaning if you can not conquer it.


*Terkadang kita terlalu lama menatap pada satu pintu yang telah tertutup sehingga kita tidak menyadari bahwa ada pintu lain yang terbuka..*

Wednesday, November 17, 2004

Intermezzo




Mendung berarak pergi meninggalkan mega
Seiring langit usai mencurahkan air matanya
Bau tanah basah merebak naik ke permukaan
Sungguh nikmat...
Mengurai muram membasuh durja
Menghadirkan indah yang kemarin hilang
Sungguh melegakan.


*Termenung di depan jendela menikmati hari yang di interupsi oleh hujan..meresapi suasana yang diciptakan..menghirup dalam-dalam aroma yang dihadirkan..*

Disorientation



Di mana kan temukan jawaban?
Ke mana kan dapatkan jalan?
Bila semua tak lagi sama
Bila semua tlah di rasa beda

Harap itu tak lagi nyata
Memberi hampa dalam rasa
Walau di nilai salah
Ingin ini tetap pada tempatnya
Hati ini tetap setia pada inginnya

Di manakah kan ku dapat nyata?
Ke manakah kaki kan menuju?
Meraih semua harapan dan impian
Bila tak diikuti keinginan.


*Destination: Nowhere..!*

Monday, November 15, 2004

Hilangnya akal sehat



Tertegun ku menatap
Jalan setapak yang berada di hadapanku
Begitu sempit dan liar
Dipenuhi oleh perdu dan semak belukar
Dalam hati ku bertanya
Apa gerangan yang ada
Di ujung jalan yang tidak manusiawi ini..?

Ku melihat sekeliling
Mencari tanda kehidupan
Sunyi ku rasa dunia di sekitarku
Burung pun tak ku dengar kicaunya
Walau bimbang
Ku memutuskan untuk terus melangkah

Jalan itu menuntunku
Kepada sebuah gubuk reot yang tidak terurus
Terlihat jelas
Dari pola tingkah tanaman merambat
Yang dengan seenaknya menguasai sebagian besar dinding gubuk itu
Membuatnya nyaris terkoyak
Membelit tiang-tiang penyangga dengan tanpa ampun

Berjingkat ku naik
Ke atas undak-undakan kayu
Yang berderit-derit menyambut kedatanganku
Kembali ku menatap sekeliling
Berusaha menemukan satu tanda kehidupan

Sayup ku dengar tetes air
Yang nyaris tak bersuara
Berusaha meronta keluar dari bejana tua yang berlumut
Dan sudah mulai retak karna usia
Kembali hati membatin
Adakah kehidupan dalam dimensi yang tidak bertuan ini..?

Perlahan ku mendorong daun pintu yg terkulai lemah
Membuatnya menjerit seakan tak suka tidurnya di ganggu
Ku julurkan kepalaku
Berusaha menangkap apa yang ada di balik pintu itu

Terpana ku menganga
Seakan tak percaya akan penglihatanku
Secarik kertas putih yang sudah menguning
Dengan tulisan diatasnya
Yang sudah memudar tintanya
Membuatnya nyaris tak terbaca
Menjelaskan keberadaan seonggok barang
Yang hanya diam membisu
Bagaikan orang yang mati suri
Dengan berhiaskan karat di sana sini
Seakan menjadi bukti penggerogotannya waktu atas dirinya
Yang tak lain adalah Akal Sehat ku..!


*Kesadaran diri akan hilangnya akal sehat...*

Denial



Ingin ku berlari tinggalkan diri
Seperti bulan di pagi hari
Terasa sangat berat menghantui
Beban itu di hati
Menciptakan suram dan menghitam
Menganggu hariku

Ingin ku berlari tinggalkan diri
saat dihadapkan dengan kenyataan
yang sanggup merobek hati
menciptakan sakit
yang teramat pahit
menoreh luka di kalbu

Ingin ku berlari tinggalkan diri
berharap hari kan berganti
melewati mimpi yang tlah lalu
bersama dengan waktu
membuka lembar baru hidupku
mengukir indah hari-hariku.


*Tanpa bermaksud menjadi orang yang munafik.., diakui hidup ini seringkali merupakan manifestasi dari berbagai macam bentuk penyangkalan..!*

Saturday, November 13, 2004

For Sentimental Reasons




I love you for sentimental reasons
I hope you do believe me
I'll give you my heart

I love you and you alone were meant for me
Please give your loving heart to me
And say we'll never part

I think of you every morning
Dream of you every night
Darling, I'm never lonely
Whenever you are in sight

I love you for sentimental reasons
I hope you do believe me
I've given you my heart


-Nat King Cole-

*Love this song so much..! Simple but so meaningful..!*

Affection



Rasa hatiku
tak dapat secepat itu berubah
melupakan kenangan yang pernah ada
biar itu indah ataupun menyedihkan
biarpun ada ataupun tiada...


Gejolak didalam dada
selalu bergemuruh bila mengingatnya
semua kata dan gerak yang tercipta
meciptakan indah sentuhan yang sangat nyata
menggambarkan warna dengan biasnya...


Dari relung hatiku
tersimpan suatu pengharapan
yang terasa sangat panjang
terkadangpun dapat membuat kecewa
tapi ternyata rasa itu tetap ada...


Seluruh jiwaku
telah berpikir dan berpikir
bagaimana harus melepaskannya
sebuah bayangan indah yang pernah ada
agar tak lagi tetap menghantui...


Saat jiwa dan raga
menyatu penuh desah dan peluh
mewujudkan nikmatnya penyatuan
merajut sejuta rasa
merangkai suatu asa...


Dari indahnya cinta...

Friday, November 12, 2004

Myself Portrait




All I am is Me
Staring at shadows on the mirror
Seeing the anachronisms of age
There are no compensations

All I am is Me
No masks no identities gravitate
Sunk the big 'I' in numb
With no colors no feelings

All I am is Me
To my unspeakable desire
To simple facts of live
Come pure from the beginning

All I am is Me
It's not so bad when you understand
There's nothing that's not obvious
Only before the beginning of memory

All I am is Me
I am not your imagination but illusion
That you make it out so fateful?
Sure myself is for real

All I am is Me
I have come from the beginning
And I would come to the end
By mortality my spirit is everlasting

All I am is Me.


*An answer without any intention for someone who always feel doubt of my existence..*

Gandhi's Philosophy of Life



Seven sins:

* Wealth without work
* Pleasure without conscience
* Knowledge without character
* Commerce without morality
* Science without humanity
* Worship without sacrifice
* Politics without principle


-Mahatma Gandhi-


Emptiness



Emptiness
Which should have been filled
So long ago,
Is now a gaping wound
Which will not heal.
Despite time's passing
It stays
A crushing weight
On my back,
A weight I'm now so used to
That even I think
This is how I really walk.
I feel your wicked fingernail-claws
Still stuck in my neck
Leaving punctures
Re-infected with each season.
Music is my only medication..
Pouring it on,
More and more
It pours over me,
Entering, then dissolving
Through this dense body,
Eating it away like acid
From the inside out.
We are trees
Which won't grow leaves..
Skinny, naked, twisted,
Exposed to all manner of torment
Until the hurt is so familiar,
Such a comfort,
It seems like pleasure.


-Federico Garcia Lorca-


*Sepi yang dirasa begitu menyakitkan ternyata sanggup memberikan keindahan lama kelamaan..*

Thursday, November 11, 2004

Awal Musim Dingin



Pagi ini dirasa begitu senyap dan buram
Kabut dingin bergerak menyusuri hari
Matahari pun enggan beranjak dari peraduannya
Dedaunan jatuh berguguran
Melayang gemulai memainkan tarian musim dingin
Diiringi oleh angin yang meniupkan simfoninya
Seakan bosan dengan ritme kehidupan
yang begitu datar
Begitu diam dan suram
Dengan enggan ku pun bergerak
Beranjak dari mimpiku semalam
Walau berat ku langkahkan kaki
Memantapkan hati tuk terus berjalan
Masuk semakin dalam tersamar dalam hari yang semakin memburam
Berharap dingin setia menemaniku
Hingga tak lagi sanggup ku merasa
Namun bertahan ku menanti
Lembayung senja di penghujung hari
Pertanda selesai sudah abu hari ini.


*Di satu hari di awal musim dingin 2004*

Peziarah



Sendiri ku melangkah
Dalam diam ku membisu
Perlahan ku menyusuri
Jalan panjang yang membentang
Berliku terjal menanti
Terluka letih ku tertatih
Berbagai bayang datang silih berganti
Tak ada yang abadi
Dalam sadar ku terus berjalan
Mencari makna hidup sesungguhnya
Ku sadar waktu terus berlalu
Tak kan sabar ia menanti
Membawaku pada satu kesadaran
Aku hanyalah seorang peziarah
Dengan kurun waktu yang terbatas
Tergesa ku melangkah
Terengah ku berlari
Seakan takut habis waktuku
Sebelum ku temukan makna hidup ini
Makna yg kekal dari kehidupan yang fana.


*Catatan seorang peziarah..*

Tuhan Tahu





Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia...
Tuhan tahu betapa keras engkau sudah berusaha.
Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih...
Tuhan sudah menghitung airmatamu.
Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berlalu begitu saja...
Tuhan sedang menunggu bersama denganmu.
Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terasa jauh...
Tuhan selalu berada disampingmu.
Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi...
Tuhan punya jawabannya.
Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan...
Tuhan dapat menenangkanmu.
Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan...
Tuhan sedang berbisik kepadamu.
Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur...
Tuhan telah memberkatimu.
Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban...
Tuhan telah tersenyum padamu.
Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi...
Tuhan sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu.
Ingat bahwa dimanapun kau atau kemanapun kau menghadap...
TUHAN TAHU

*Musim panas 2004..ketika mata tak sanggup lagi tuk menangis..ketika hati tak sanggup lagi tuk bertahan..ketika diri tak sanggup lagi tuk berpikir..TUHAN TAHU*

SmaLL adVicE

Whether you think you can or think you can not, you are right.
Henry Ford.
*My first trial to post my blog here..!*
Related Posts with Thumbnails