Friday, January 13, 2012

Catatan hati di awal 2012

Sore ini, di akhir minggu kedua di awal tahun 2012.
Di temani hujan yang terus menerus mengguyur bumi selama beberapa hari terakhir ini, aku menyesap kopi ku perlahan, menikmati buih krimer yang lembut nya menghangati bibir dan rongga mulut ku. 
Meresapi setiap jengkal perjalanan kopi itu yang membawa kehangatan di tubuh ku yang meringkuk kedinginan. Menenggelamkan diri dalam pelukan sofa empuk, berharap mampu mengusir dingin yang mulai merambati hari.


Sore ini, di sebuah sudut kedai kopi kesayangan ku. 
Yang kerap ku datangi, baik hanya untuk sekedar menikmati waktu yang bergulir di temani aroma kopi hangat dan kayu manis kesukaan ku maupun bertemu orang-orang yang ku kasihi, berbagi kisah kehidupan, ataupun hanya sekedar menghabiskan halaman demi halaman dari buku yang sedang ku baca.


Sore ini, aku mengamati butiran air hujan yang membasahi kaca jendela kedai kopi ini. Sesekali mengamati gerak langkah manusia-manusia yang berderap cepat, mengerutkan kening, melipat kedua tangan di dada, mengatupkan bibir, entah kedinginan entah kelelahan entah banyak pikiran. Tak urung, aku pun tersenyum. Sendiri. Membayangkan skenario-skenario yang terjadi di dalam kehidupan manusia yang tengah aku amati. Hidup itu misteri. Banyak tanya yang hadir di dalam kehidupan manusia. Banyak kabut yang terkadang muncul menghalangi keyakinan. Namun yang terpenting bahwa hidup itu anugerah. Anugerah yang harus senantiasa kita syukuri. Anugerah yang begitu indah yang seringkali lupa kita nikmati dan luput dari kesadaran kita, manusia-manusia robot.


Sore ini, di awal tahun 2012.
Hampir genap 36 tahun aku menikmati perjalanan kehidupan ku di dunia ini. Perjalanan yang cukup panjang bila di banding kan dengan usia keponakan ku yang baru satu digit. Perjalanan yang masih panjang bila di banding kan dengan usia orang tua ku. 
Sungguh mengagumkan bagaimana terkadang waktu terasa begitu lambat berjalan, dan tiba-tiba kita terbangun, menengok ke puluhan tahun yang tiba-tiba sudah berlalu dan berada di belakang kita. Hidup itu memang relatif. :)
Relatif mudah dan menyenangkan. Relatif sulit dan melelahkan.
Relatif indah dan relatif buram. Tergantung dari sisi mana kita memilih untuk melihat nya.


Sore ini, di sebuah perjalanan kehidupan.
Aku bersyukur akan hidup ku yang penuh dengan warna dan rasa.
Warna yang kadang cerah, kadang suram. Rasa yang kadang suka, kadang duka. Karena setiap warna dan rasa yang hadir dalam kehidupan ku, mampu menghasilkan suatu karya seni yang menakjubkan.
Yang ku perlukan hanyalah, mundur sejenak, melihat dan mengamati lukisan kehidupan ku dari jauh. Semarak penuh warna dan rasa. 
Dan itu indah. 


Tidak ada resolusi tahun baru yang aku buat.
I am grateful and thankful to be alive. And I will keep living my life to the fullest.









Related Posts with Thumbnails